Home >>Blog >Icip-icip Kuliner

Terry Endropoetro's avatar

Menikmati Pempek di Teras Rumah

Apakah kalian mau makan pempek? Kontan semua peserta #NIDTrip_Cilacap berseru, "Mauuu!" Jauh-jauh ke Cilacap (Jawa Tengah) kok, makanannya pempek juga? Sebenarnya sah-sah saja, apalagi Cilacap berada di pesisir pantai selatan Jawa yang tak pernah kekurangan ikan segar hasil nelayan melaut.

Seperti namanya, Pempek Teras, kedai ini berada di teras sebuah rumah. Bangku-bangku dan meja kayu disusun berkelompok, diletakkan menyebar di teras dan halaman rumah.

Di kedai ini tersedia pempek lenjer, pempek telok (telur), pempek adaan, pempek kulit, dengan ukuran sedang. Namun, bagi Anda yang ingin lebih kenyang, bisa memesan pempek kapal selam (pempek telok dengan ukuran yang lebih besar), pempek lenggang (irisan pempek lenjer yang digoreng bersama telur), juga tekwan.

Cuka pempek yang cukup pedas terasa di ujung lidah, namun untuk 'mengangkat' rasa pedas cuka perlu ditambahkan sambel ijo, yaitu sambal yang terbuat dari cabai rawit hijau yang ditumbuk halus. Tak hanya untuk pempek, sedikit cuka yang berwarna cokelat pekat itu digunakan juga sebagai campuran pada kuah tekwan, yang membuat rasanya menjadi lebih mantap.

Kelebihan dari pempek buatan Hani Santana ini adalah adonannya menggunakan daging ikan tenggiri tanpa pengawet dan MSG. Bukan hanya obralan di mulut atau ikut-ikutan tren makanan sehat tapi lebih karena Hani yang menguleni dan membuat sendiri adonan pempek ini alergi dengan bahan-bahan kimiawi tersebut.

Belajar dari ibu mertuanya yang orang Palembang asli. Hani yang asli Cilacap, memberanikan diri menerima pesanan pempek dari para kerabat dan sahabat. Lama-kelamaan suaminya, Hendi Santana, menyarankannya untuk berjualan secara lebih serius.

Keberadaan orang-orang Palembang di Cilacap tak bisa lepas dari sejarah pembangunan kilang minyak Pertamina pada pertengahan 1970-an. Dimana hampir sebagian besar karyawannya berasal dari Pertamina Plaju, Sungai Gerong, dan Bagus Kuning. Mirip bedol desa dari Palembang yang dipindah ke Cilacap.

Walau akhirnya dapat beradaptasi dengan masyarakat asli Cilacap, namun tak pelak bahasa Palembang masih sesekali terdengar dalam percakapan bila mereka bertemu sesama. Begitu pula suasana di kedai ini, beberapa pengunjung menyantap pempek kemudian 'menghirup' ‐istilah Palembang untuk cara menyeruput‐ cuka yang masih tersisa di mangkuk. Itu cara khas orang Palembang menghabiskan pempek yang dihidangkan, licin tandas tak bersisa.

PEMPEK TERAS
Jl. Slamet No. 8, CIlacap, Jawa Tengah
Telepon: 0813 2771 0666
Buka setiap hari: 10.00 ‐ 22.00 WIB
Harga: Rp5.000 ‐ Rp15.000


Comments (2)

Topic:
Sort
0/5 (0)
Facebookdel.icio.usStumbleUponDiggGoogle+Twitter
Gravatar
ejie belula says...
Shocked LAPEEEEERR....
Jam segini, ujan pulak, baca ini, hah! Lengkap!

Mau mb e pempeknyooooooooo
*cacing ngacir di perut*
Gravatar
sandra putranto says...
Nyem..nyemmm.....

Add Comment

* Required information
(never displayed)
 
Bold Italic Underline Strike Superscript Subscript Code PHP Quote Line Bullet Numeric Link Email Image Video
 
Smile Sad Huh Laugh Mad Tongue Crying Grin Wink Scared Cool Sleep Blush Unsure Shocked
 
2000
 
Notify me of new comments via email.