Home >>Blog >Jalan-jalan

Terry Endropoetro's avatar

Bus Antar Jemput ke Bandara yang Tepat Waktu

Ketika satu kali harus membawa rombongan trip ke Ambon. Beberapa hari menjelang keberangkatan, rombongan tersebut minta diaturkan juga transportasi menuju bandara yang cukup murah. Padahal biaya transport ke bandara belum termasuk harga trip. Secepat kilat langsung cek bus bandara selengkapnya di situs Traveloka . Siapa tahu ketemu solusinya.

Masalahnya rombongan yang terdiri dari belasan ibu-ibu ini tidak berangkat dari satu tempat. Sebagian rombongan tinggal di beberapa kawasan di Jakarta Selatan dan BSD. Sebagian lagi berencana berangkat langsung dari kantor mereka di kawasan Jakarta Pusat. Kalau mau disewakan bus, bingung titik kumpulnya di mana, mau disewakan mobil jemputan satu-persatu, mahal jadinya. Setelah cek bus bandara selengkapnya di situs Traveloka baru senyum saya sumringah.

Memang beda kalau kita bepergian sendiri dengan pergi membawa rombongan trip. Kalau pergi sendiri, lebih santai memanggul ransel, membawa travel bag, atau menggeret kopor kecil. Mau naik apa ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, tinggal pilih suka-suka. Naik ojek online, bus, atau kereta bandara juga bisa.

Kalau dengan rombongan trip, perlakuannya harus beda. Apalagi rombongan yang minta diatur kan penjemputan untuk diantar ke bandara. Kendaraan apa yang digunakan dan titik penjemputan. Kalau anggota rombongannya sebagian besar ibu-ibu, ada perlakuan ekstra. Harus diperhitungkan juga berapa banyak tentengan setiap orang dan berapa besar bagasi kendaraan yang disediakan.

Di situs Traveloka, ternyata ada dua moda transportasi jemput-antar ke bandara yang disediakan. Mobil dan shuttle bus. Mengingat budget tambahan yang disediakan robongan trip utnuk transport jemput-antar ke bandara tidak terlalu besar, saya lebih memilih menggunakan shuttle bus ketimbang mobil.

Ada 3 titik pemberangkatan shuttle bus Big Bird dan Xtrans dengan jadwal pemberangkatan yang berbeda-beda. Pertama, dari Pasaraya Grande, Blok M, Jakarta Selatan. Jadwal pemberangkatan setiap jam, dari jam 14.00 – 20.00 wib. Dengan jam operasi yang sama, shuttle bus dari titik kedua yaitu KFC Tugu Tani, Jakarta Pusat diberangkatkan setiap 30 menit. Jadwala pemberangkatan setiap setengan jam dari jam 14.00 – 20.00 wib. Sementara, titik pemberangkatan ketiga dari XTrans BSD, hanya ada dua kali jadwal pemberangkatan, jam 14.30 dan 20.30 wib.

Jadwal penerbangan ke Ambon adalah jam 00.30 wib, jadi rombongan saya pesankan shuttle bus di jam pemberangkatan paling akhir. Mungkin akan sedikit lebih lama menunggu di bandara. Tapi ketika saya usulkan, ternyata dua-tiga wakil dari rombongan menyetujui. Begitu juga soal harga. Kalau dari Blok M dan Tugu Tani sebesar Rp39.000, sementara dari BSD Rp63.000.

Saat melakukan pemesanan melalui situs, tanggal, jam, titik penjemputan, dan jumlah penumpangharus diisi. Sekali pemesanan bisa bisa mengisi maksimal 10 orang. Jadi praktis kalau memesankan untuk banyak orang. Dalam pemesanan ada beberapa lain yang juga harus diisi. Setelah transaksi pembayaran yang bisa dilakukan melalui m-banking selesai, bereslah sudah. Melegakan sekali rasanya. Tinggal tunggu hari H, penjemputan akan dilakukan tepat waktu. Perjalanan menuju bandara pun aman dan nyaman tanpa kendala.

Oh ya, yang perlu dicermati adalah dari titik pemeberangkatan Blok M dan Tugu Tani, tidak bisa melakukan menjadwal ulang pemesanan. Kecuali dari BSD, masih bisa dilakukan paling lambat 3 jam sebelumnya, tapi melihat kondisi bangku yang masih tersedia.

Kalau jadwal ulang keberangkatan pun tak bisa, jangan harap bisa mendapat refund bila membatalkan keberangkatan. Jadi sebaiknya sebelum memesan shuttle bus untuk jemput antara ke bandara, pastikan Anda tidak naik moda transportasi lain, tidak nebeng kendaraan teman, atau salah pesan tanggal keberangkatan.

Seperti yang dialami seorang teman saya ketika hendak pergi ke Makassar, menggunakan pesawat yang sama dengan saya. Ketika hendak memesan shuttle bus ke bandara, ia mengecek tiket penerbangannya. Di tiket tertera tanggal 2 Juni 2019 jam 00.30 wib. Lalu ia mengisi pesanan shuttle bus dari Blok M, 2 Juni 2019, jam 20.00. Padahal seharusnya diisi 1 Juni 2019.

Jadi ketika sampai di titik pemberangkatan di Blok M, namanya tak tercantum dalam daftar penumpang malam itu. Namanya muncul di daftar penumpang malam berikutnya. Karena tetap harus berangkat, ia harus membeli satu tiket baru untuk bisa ke bandara. Untung masih ada tempat duduk tersisa di shuttle bus. _p> Memang ya, di setiap perjalanan itu punya cerita. Ada suka rianya, kadang ada saja rintangan dan kendalanya. Tapi kalau dihadapi dengan tenang, perjalanan tetap akan selalu menyenangkan. █


Comments

No comments yet.

Add Comment

* Required information
(never displayed)
 
Bold Italic Underline Strike Superscript Subscript Code PHP Quote Line Bullet Numeric Link Email Image Video
 
Smile Sad Huh Laugh Mad Tongue Crying Grin Wink Scared Cool Sleep Blush Unsure Shocked
 
2000
 
Notify me of new comments via email.