Home >>Blog >Sepeda

Terry Endropoetro's avatar

Harus Bisa Naik Sepeda!

Mengapa harus belajar naik sepeda? "Karena sepeda adalah kendaraan sepanjang masa," begitu kata ayah saya.

Saya mulai belajar naik sepeda pada umur 5 tahun. Dibelikan sebuah sepeda mini berwarna merah, dengan keranjang kecil dan pita warna-warni menghias setang. Sepeda ini beroda dua, dengan tambahan dua buah roda kecil di kanan dan kiri yang dipasang di sisi kanan dan kiri roda belakang. Berguna sebagai penahan agar saya tidak terguling jatuh karena belum dapat menjaga keseimbangan bersepeda.

Setelah bisa menjaga keseimbangan, roda kecil di sebelah kiri pun dicopot. Setelah lebih berani lagi, sebuah roda kecil di sebelah kanan dicopot. Tadaaa... akhirnya, saya bisa naik sepeda roda dua.

Setelah lebih besar sedikit, saya gatal mencoba sepeda yang lebih besar milik kakak. Mengayuh dalam posisi berdiri, tidak duduk di sadel. Ini bukan gaya-gayaan, karena bila duduk di sadel kaki saya masih kurang panjang untuk mencapai pedal. Ih, tapi seru, lho.... gagah rasanya bisa mengendarai sepeda 'besar.'

"Biar jago naik sepeda, harus sering-sering ngerasain jatuh dulu," lagi-lagi ini nasehat ayah saya. Bener banget! Berbekal rasa percaya diri, pengalaman jatuh bersepeda pun bertambah semasa SD.
Terjungkal dari sepeda dan 'mencium' aspal, pulang ke rumah dengan kaki dan tangan lecet penuh luka bukan hal aneh lagi. Salah satunya hasil bereksperimen 'jumping' melewati polisi tidur sambil lepas tangan. Jatuh ke dalam got dan benjol-benjol juga sempat saya alami, lantaran mencoba apa rasanya naik sepeda sambil memejamkan mata.
Perhatian! Hanya dilakukan oleh yang ahli, tidak untuk ditiru #eksperimen yang aneh....

Saking seringnya ber-'akrobat', bentuk sepeda mini saya sudah tak indah lagi. Keranjang sudah terpasang miring dan penyok di sana-sini, sebelah pedal sudah tidak lagi ada bantalan karetnya, lampu hias sudah pecah, bel sepedanya hanya mengeluarkan bunyi 'krrrrrrr' bila ditekan, tak lagi berbunyi 'kring... kring...', selayaknya bel sepeda.

Pada ulang tahun ke-10, saya dihadiahi sebuah sepeda seri BMX warna biru dengan jeruji berwarna kuning. Menurut ayah-ibu, jenis sepeda ini lebih cocok untuk saya dan terbukti sepeda itu tahan banting hingga bertahun-tahun.
Ah, kalau tahu sepeda BMX bakal nge-hits lagi, mungkin dulu sepeda itu tidak akan saya tukar tambah dengan sepeda balap baru.


Comments

No comments yet.

Add Comment

* Required information
(never displayed)
 
Bold Italic Underline Strike Superscript Subscript Code PHP Quote Line Bullet Numeric Link Email Image Video
 
Smile Sad Huh Laugh Mad Tongue Crying Grin Wink Scared Cool Sleep Blush Unsure Shocked
 
2000
 
Notify me of new comments via email.